ERP life cycle merupakan sebuah tahapan dalam menerapkan ERP. Setiap cycle yang telah dijalankan akan di-review oleh oleh management untuk menentukan apakah project bisa dilanjutkan atau tidak.
Penekanan pada ERP implementation adalah pada saat menyesuaikan software standard dari ERP dengan business process dan kebutuhan dari user yang ada pada perusahaan
8 Steps of ERP Implementation Life Cycle

Step 1:
Selection of Packages
Setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda - beda. Maka dari itu, menentukan software ERP yang tepat untuk bisnis kita adalah hal pertama dan yang paling penting.
Dengan berbagai macam pilihan yang tersedia di pasar, bisa sedikit mengerikan untuk memilih yang paling cocok untuk business operation perusahaan.
Di step ini, dilakukan penyeleksian atas modul - modul yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Step 2:
Project Planning
Ketika memulai suatu projek, semuanya harus direncanakan dengan baik. Sehingga ketika implementasi tidak ada hal - hal yang tidak diinginkan. Mulai dari memilih sumber daya yang tepat untuk membagikan tugas - tugas kepada anggota tim juga waktu yang dibutuhkan dalam pengimplementasian. Perencanaan merupakan kunci untuk mencapai implementasi ERP yang tepat.
Step 3:
GAP Analysis
Langkah penting lainnya pada life cycle di implementasi ERP, melakukan analisis GAP untuk mengevaluasi dan membandingkan sistem organisasi saat ini dan posisinya di masa depan. Dengan cara ini, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi proses utama yang paling membutuhkan ERP
Step 4:
Re-engineering
Untuk membuat prosesnya menjadi lebih efisien dan berharga, re-engineering diimplementasikan sebagai proses yang melibatkan beberapa perubahan berdasarkan perencanaan dan gap analysis
Cari tahu step selanjutnya dalam ERP Life Cycle pada postingan selanjutnya!