Skip ke Konten

5S: Menciptakan Efisiensi, Ketertiban, dan Keunggulan

Di Fujicon, kami sepenuhnya menerapkan metodologi 5S sebagai bagian dari budaya perusahaan kami, memastikan lingkungan kerja yang terorganisir, efisien, dan aman.

Deskripsi 5S

5S adalah metode manajemen Jepang yang berfokus pada penciptaan lingkungan kerja yang lebih bersih, terorganisir, dan efisien. Konsep ini pertama kali diterapkan pada Toyota Production System (TPS) dan terbukti meningkatkan produktivitas dan mengurangi limbah di berbagai industri.

Seiri (Penyortiran)

Menyortir Informasi dan Peralatan Kerja Digital


Dalam konteks konsultasi, Seiri berarti menyortir informasi, berkas digital, peralatan, dan sumber daya proyek hanya untuk yang benar-benar relevan dan dibutuhkan. Contoh:

  • Menghapus dokumen proyek lama yang tidak relevan.
  • Membersihkan folder kerja dan email dari spam atau berkas duplikat.
  • Menyortir peralatan kerja (seperti perangkat lunak BIM, IDE, plugin, templat desain) sehingga hanya yang benar-benar digunakan yang tersedia.


🔍 Tujuan: Meningkatkan fokus, efisiensi kerja, dan menghindari kebingungan yang disebabkan oleh terlalu banyak informasi atau aplikasi yang tidak digunakan.

Seiton (Pengorganisasian)

Menyusun Sistem dan Proses Kerja

Setelah informasi dan peralatan disortir, saatnya untuk mengatur sistem kerja:

  • Mengembangkan struktur folder proyek yang konsisten dan mudah dicari.
  • Menstandardisasi templat untuk presentasi, laporan, atau dokumen teknis.
  • Atur jadwal proyek dan distribusi tugas menggunakan perangkat manajemen proyek (misalnya, ClickUp, Jira, Notion, atau Odoo).


📁 Tujuan: Semua staf dapat menemukan informasi dengan cepat, menghindari duplikasi, dan mempercepat kolaborasi lintas divisi (TI, BIM, Multimedia).

Seiso (Membersihkan)

Kebersihan Digital dan Ruang Kerja Fisik

Dalam dunia konsultasi, kebersihan bukan hanya tentang meja kerja, tetapi juga tentang kebersihan digital dan lingkungan kerja:

  • Bersihkan laptop Anda dari berkas usang, cache, atau aplikasi yang membebani.
  • Pastikan perangkat (laptop, tablet, kamera, drone, dll.) dalam kondisi baik.
  • Jaga agar ruang kerja tetap rapi, nyaman, dan representatif, terutama saat menerima klien atau selama rapat hybrid.


🧼 Tujuan: Meningkatkan profesionalisme, menjaga kinerja perangkat, dan menumbuhkan antusiasme serta kenyamanan kerja.

Seiketsu (Standarisasi)

 
Standardisasi Praktik Kerja Konsultan

Tahap ini menekankan pentingnya dokumentasi dan prosedur operasi standar (SOP) untuk memastikan kualitas kerja yang konsisten:

  • SOP untuk pemrosesan data, pemodelan BIM, penelusuran kesalahan perangkat lunak, atau pengajuan proposal.
  • Panduan pengarsipan dokumen digital.
  • Daftar periksa untuk rapat klien, presentasi, dan tahap implementasi proyek.


📐Tujuan: Menjaga kualitas layanan, efisiensi kerja tim, dan memfasilitasi integrasi staf baru atau kolaborasi antar divisi.

Shitsuke (Disiplin)

Membangun Budaya Kerja yang Tertib dan Profesional

Ini adalah fase terpenting: menjadikan kebiasaan 5S sebagai bagian dari budaya perusahaan:

  • Mempertahankan komitmen terhadap SOP dan standar kualitas proyek.
  • Mendorong akuntabilitas antar anggota tim.
  • Memberikan penghargaan atas konsistensi dan kontribusi tim terhadap efisiensi.


🎯 Tujuan: Menumbuhkan budaya profesional yang disiplin, sadar kualitas, dan siap untuk secara konsisten memenuhi tuntutan klien.